Tari Beskalan
merupakan suatu tarian gaya putri yang dipertunjukan pada
acara kedua sesudah tarian pembuka pada suatu pementasan.
Dasar tari terdiri dari rangkaian ragam-ragam yang disebut “Solah”, disusun dengan
penghubung-penghubung gerak tertentu yang disebut “Sendi”, gerakan tarinya bersifat non representatif.
Penarinya empat orang, akan tetapi seperti pada setiap seni pertunjukkan rakyat lainnya yang
disiplinnya sangat longgar, maka penarinya dapat juga dua orang, bahkan seorang
saja. Beskalan
tersebut yang didaerah Situbondo lebih dikenal dengan istilah Srimpi atau
Bedayan. Gending yang dipakai untuk
mengiringi tarian ini adalah salah satu gending : Beskalan, Ayak-ayak,
Meram-merem.
Di daerah Malang, Surabaya, Mojokerto, penari-penarinya memakai konde,
kadang-kadang dadanya tertutup mekak, adapula yang tertutup kain “angkin”, adapula yang sering berkebaya
biasa. Kain batik adakalanya diganti dengan “rapek” dan penarinya mengenakan kaos kaki serta genta-genta kecil
melilit di pergelangan kaki kanan, berfungsi sebagai pengatur irama. Sampur
digerakkan di pundak, umumnya sangat suka dengan warna-warna meriah dan mencolok.
Dahulu, Tari Beskalan dilakukan
oleh penari laki-laki yang terdiri dari anak-anak muda, sekarang tari beskalan
dilakukan oleh wanita. Pada saat ini, Tari Beskalan dapat dilakukan oleh
siapapun, baik oleh anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Tari Beskalan hampir
sama dengan tari Ngremo, dari segi kostum maupun gerakannya hampir sama, banyak
yang bilang bahwa Tari Beskalan adalah tari Ngremo putri karena yang membedakan
adalah tata riasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar